15 Februari 2012
Skuad Timnas Indonesia yang akan menghadapi Bahrain di laga terakhir Grup E pra-Piala Dunia 2014 diakui memiliki stok terbatas pada lini tengah dan depan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, timnas yang akan bertolak ke Timur Tengah harus kehilangan sebagian besar pilar utamanya karena buntut dari kisruh kompetisi antara Indonesian Premier League (IPL) dengan Indonesia Super League (ISL).
Pelatih kepala timnas, Aji Santoso, pun mengakui bahwa stok pemain yang saat ini dimiliki sangat terbatas. Bahkan ada beberapa pemain pilihannya yang belum mendapat tempat utama dalam klub yang mereka bela.
“Saat ini kita panggil pemain-pemain baru bahkan masih banyak yang belum jadi pemain inti di tim masih-masing. Kami harus lakukan ini karena kami fokus pada pemain di bawah umur 23 tahun, karena itu stok sangat terbatas,” ujar Aji ketika dihubungi, Selasa (14/2/2012).
“Tujuannya memberikan kesempatan bagi pemain muda biar memiliki jam terbang internasional.”
“Tadinya kami panggil 23 pemain, tapi takut ada masalah visa dengan para pemain baru jadi kita panggil 28 pemain. Tapi yang berangkat tetap 18 pemain,” imbuhnya.
“Selain memainkan laga terakhir, ini juga menjadi ajang asahan mental bagi mereka,” imbuh pria yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Rahmad Darmawan di SEA Games September lalu.
Dengan terbatasnya jumlah pemain yang bisa dipilih, masalah pun langsung ditemui skuad ‘Garuda’. Kurangnya penggedor dan kreator serangan jadi kendala Aji Santoso dalam meramu tim.
“Sejujurnya di semua posisi kami memang bermasalah, apalagi di depan dan tengah. Saat ini kita tidak punya striker murni. Nanti jalan keluarnya akan kita cari saat latihan,” tukasnya menjelaskan.
Pertandingan melawan Bahrain mendatang adalah laga terakhir timnas Indonesia. Skuad yang sebelumnya dipimpin oleh Wim Rijsbergen tersebut saat ini terpuruk di dasar klasemen Grup E karena mengalami lima kekalahan saat melawan Iran (3-0 dan 1-4), Qatar (2-3 dan 4-0), dan 0-2 saat bertemu Bahrain di Gelora Bung Karno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar